🍳 🍳 🍉 🍆 🍇 🍈 🍐 🍑 🍄 🍎 🍏 🍌 🍦 🍧 🍨 🌭 🍟 🍔 🥓 🍱 🍣
REVIVAL : Rebuke a wise man
Proverbs 9:7-8
7 "He who corrects a scoffer gets shame for himself, And he who rebukes a wicked man only harms himself.
8 Do not correct a scoffer, lest he hate you; Rebuke a wise man, and he will love you.
Amsal 9:7-8 (AVB)
7 Sesiapa yang membetulkan si pencemuh akan mendapat hinaan, dan sesiapa yang menegur orang durjana akan menerima makian.
8 Jangan tegur pencemuh, nanti dia akan membencimu. Tegurlah orang bijaksana, maka dia akan mengasihimu.
Shalom dan salam Revival kepada saudara dan saudari sekalian. Hari yang ke #319. Tahukah anda bahawa saat anda Menegur orang bebal, mereka jarang sekali terima teguran itu? Langkah pertama menuju kebajikan adalah menghindari perbuatan tercela, dan oleh sebab itu menghindari orang-orang tercela. Meninggalkan orang bodoh saja tidak cukup, kita juga harus bergabung dengan orang-orang yang berjalan di dalam hikmat, dan berjalan di dalam semangat dan langkah-langkah yang sama.
🍞 ☕ Renungan hari ini memberikan nasihat tentang bagaimana kita harus bersikap dalam memberikan teguran atau nasihat. Ayat ini membedakan antara pencemuh dan orang bijaksana dalam cara mereka menerima teguran. Teguran kepada pencemuh atau orang durjana sering kali hanya mendatangkan hinaan dan kebencian, sementara orang bijaksana akan menerima teguran dengan hati terbuka dan kasih. Ayat ini mengajarkan kita tentang hikmah dalam memberikan nasihat dan teguran, serta mengingatkan bahwa respons seseorang terhadap teguran mencerminkan karakter mereka.
1. Kebijaksanaan dalam Menegur:
Ayat ini mengingatkan kita untuk bijaksana dalam menegur. Menegur pencemuh atau orang yang durjana tidak hanya sia-sia, tetapi juga dapat mendatangkan respons negatif, seperti hinaan atau makian. Hal ini mengajarkan kita bahwa tidak semua orang akan menerima teguran dengan baik, terutama mereka yang tidak memiliki hati yang mau belajar. Hikmah dalam menegur berarti kita harus mempertimbangkan siapa yang kita tegur dan bagaimana cara terbaik untuk memberikan teguran tanpa menimbulkan kebencian.
2. Sikap Pencemuh Terhadap Teguran:
Pencemuh adalah orang yang sombong dan keras hati, yang tidak mau menerima teguran atau nasihat dari orang lain. Ketika mereka ditegur, respons mereka biasanya adalah kebencian atau penghinaan kepada orang yang memberikan teguran. Ayat ini mengajarkan bahwa sifat pencemuh menjadikan mereka sulit untuk menerima perubahan atau belajar dari kesalahan. Sikap pencemuh ini menjadi peringatan bagi kita untuk selalu rendah hati dan tidak menolak nasihat yang bisa membawa perbaikan dalam hidup kita.
3. Orang Bijaksana Menghargai Teguran:
Sebaliknya, orang bijaksana menerima teguran dengan kasih. Mereka menganggap teguran sebagai bentuk kasih dan perhatian yang bisa membantu mereka bertumbuh. Mereka tidak hanya menghargai teguran, tetapi juga mengasihi orang yang memberikan teguran, karena mereka melihat teguran sebagai sarana untuk meningkatkan diri. Ayat ini mengajarkan bahwa salah satu tanda orang bijaksana adalah kerendahan hati dan kemauan untuk belajar, bahkan dari kritik yang membangun.
📝 Dari amsal ini kita boleh mempelajari serba sedikit pengetahuan bagaimana mau menegur seseorang. Mari kita lihat.
✅ Bijaksana dalam Memberikan Teguran:
Kita diingatkan untuk menggunakan kebijaksanaan dalam memberikan teguran. Tidak semua orang siap menerima teguran, dan kita harus peka terhadap hal ini. Dalam situasi tertentu, mungkin lebih bijak untuk berdoa bagi orang tersebut daripada menegurnya secara langsung, terutama jika kita tahu bahwa respons mereka bisa jadi negatif.
✅ Belajar dari Respons Pencemuh:
Pencemuh adalah contoh negatif yang mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan terbuka terhadap teguran. Sifat pencemuh yang menolak teguran menjadi peringatan bagi kita untuk tidak bersikap sombong atau keras hati. Sebaliknya, marilah kita berusaha memiliki hati yang siap belajar dan menerima nasihat yang membangun, sehingga kita dapat terus bertumbuh dalam karakter yang baik.
✅ Menghargai Teguran yang Membawa Kebijaksanaan:
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjadi seperti orang bijaksana yang menerima teguran dengan kasih. Teguran yang baik adalah bentuk perhatian dan kasih dari sesama. Dengan menerima teguran, kita menunjukkan kerendahan hati dan kesediaan untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Mari kita belajar untuk menghargai nasihat dan teguran yang datang dari orang lain, karena itu adalah sarana yang Tuhan gunakan untuk membentuk kita.
👉🏼 Renungan hari ini mengajarkan bahwa dalam memberikan dan menerima teguran, kita harus berhikmat. Orang bijaksana menerima teguran dengan kasih dan penghargaan, sementara pencemuh menolak dengan kebencian. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk memiliki sikap rendah hati yang menerima teguran sebagai sarana untuk bertumbuh. Marilah kita menghargai teguran yang membangun dan selalu terbuka terhadap nasihat yang bisa membawa kita lebih dekat kepada hikmah dan kebenaran Tuhan. Apakah respon kita hari ini...?
You are the revivalist...!
#SpreadRevival #GreaterMovement
Tuhan Memberkati...!
In His Majestic service,
†_=ShErKaRL KuGaN=_†
TFGM's Daily Devotion
http://sherkarl.blogspot.com
** Selain daripada membaca renungan ini, saya menyarankan agar anda juga mengkaji, merenungkan serta menggali lebih dalam Firman Tuhan. Jika kamu diberkati lewat perkongsian ini, maka jadilah saluran berkat bagi mereka yang lain dengan mengongsikan berkat ini.**
No comments:
Post a Comment