Friday, September 27, 2024

REVIVAL : This is the way

Sajian makanan rohani yang lazat dan enak yang disediakan untuk kita semua. Ayuh kita menjamu selera bersama sajian surgawi ini.
🍳 🍳 🍉 🍆 🍇 🍈 🍐 🍑 🍄 🍎 🍏 🍌 🍦 🍧 🍨 🌭 🍟 🍔 🥓 🍱 🍣



REVIVAL : This is the way




Psalms 49:12-13
12 Nevertheless man, though in honor, does not remain; He is like the beasts that perish.
13 This is the way of those who are foolish, And of their posterity who approve their sayings. Selah

Mazmur 49:12-13 (TB)
12 (49-13) Tetapi dengan segala kegemilangannya manusia tidak dapat bertahan, ia boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan. 
13 (49-14) Inilah jalannya orang-orang yang percaya kepada dirinya sendiri, ajal orang-orang yang gemar akan perkataannya sendiri. Sela



Shalom dan salam Revival kepada saudara dan saudari sekalian. Hari yang ke #271. Tahukah anda bahawa seseorang tidak akan tetap di tempat yang tinggi? Biasanya kita menganggap bahwa orang yang naik ke puncak kedudukan tertinggi adalah orang yang besar dan berbahagia di dunia. Mereka orang yang gemilang, orang yang sudah sampai pada keadaannya yang terbaik, dikelilingi dan didukung oleh segala keuntungan yang dapat diinginkannya. Namun demikian, ia tidak dapat bertahan. Kehormatannya tidak terus berlanjut. Itu hanyalah bayangan yang berlalu. Ia sendiri tidak akan tetap ada, tidak akan terus tinggal sepanjang malam.



🍞 ☕ Renungan hari ini adalah bagian dari renungan yang mendalam tentang kefanaan manusia dan kebodohan mengandalkan kekayaan, status, atau kekuatan diri sendiri. Ayat-ayat ini membandingkan nasib manusia yang gemilang dengan hewan yang dibinasakan, mengingatkan kita bahwa tanpa hubungan dengan Tuhan, segala kejayaan manusia adalah sementara dan sia-sia. Mazmur ini mengajarkan tentang kesia-siaan kepercayaan kepada kekayaan atau kekuatan duniawi dan pentingnya hidup dengan kebergantungan penuh kepada Tuhan.


1. Kegemilangan Manusia yang Sementara: 

Dalam ayat 12, pemazmur menekankan bahwa meskipun manusia mungkin hidup dengan segala kegemilangan—kekayaan, kekuasaan, atau status—dia tidak dapat bertahan. Seperti hewan yang dibinasakan, manusia yang mengandalkan kejayaan duniawi akan menghadapi nasib yang sama: kefanaan dan kematian. Ini adalah pengingat bahwa segala hal yang bersifat duniawi dan material adalah sementara, dan tidak ada yang dapat membawa kita keluar dari kematian tanpa Tuhan. Bahkan mereka yang memiliki kekayaan dan kemuliaan terbesar tidak dapat menghindari nasib ini.

2, Orang yang Percaya pada Diri Sendiri: 

Ayat 13 menyoroti jalan hidup mereka yang "percaya kepada dirinya sendiri." Mereka yang mengandalkan kekuatan, hikmat, atau kekayaan mereka sendiri terjebak dalam kesombongan dan penipuan diri. Mengandalkan diri sendiri tanpa bergantung kepada Tuhan adalah jalan menuju kebinasaan. Orang yang mempercayai kemampuan dirinya sendiri sering kali mengabaikan keperluan untuk mengandalkan Tuhan, dan akhirnya, mereka menghadapi kehancuran yang sama seperti semua ciptaan yang fana.

3. Kebodohan Mengandalkan Perkataan Sendiri: 

Pemazmur juga mengingatkan tentang orang-orang yang "gemar akan perkataannya sendiri." Ini menggambarkan kesombongan dan keangkuhan mereka yang suka memuji diri sendiri, berpikir bahwa mereka bijak atau berkuasa. Namun, kegemaran pada kata-kata sendiri tidak menyelamatkan seseorang dari kehancuran atau memberikan kehidupan kekal. Sebaliknya, mereka yang menempatkan kepercayaan pada diri sendiri tanpa kesadaran akan kefanaan mereka, pada akhirnya akan menghadapi kenyataan pahit.

📝 Mari kita lihat apa yang dapat kita pelajari bersama hari ini.


✅ Menyedari Keterbatasan Kegemilangan Dunia: 
Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang kita anggap gemilang di dunia ini—kekayaan, kekuasaan, atau kehormatan—tidak akan bertahan selamanya. Kehidupan di dunia ini bersifat sementara, dan hanya hubungan kita dengan Tuhan yang dapat membawa makna dan tujuan yang abadi. Kita dipanggil untuk tidak terlalu bergantung pada hal-hal duniawi yang tidak kekal.

✅ Menghindari Kepercayaan yang Berlebihan pada Diri Sendiri:
Kepercayaan kepada diri sendiri tanpa pengandalan pada Tuhan adalah kesia-siaan. Kita dipanggil untuk rendah hati, mengakui keterbatasan kita, dan meletakkan kepercayaan kita kepada Tuhan. Mengandalkan kekuatan atau hikmat sendiri tanpa mencari bimbingan Tuhan hanya akan membawa kepada kebinasaan.

✅ Hidup dengan Kesedaran akan Kekekalan: 
Mazmur ini mengajarkan kita untuk hidup dengan kesedaran bahwa dunia ini sementara, dan kita harus mempersiapkan diri untuk kekekalan. Hidup dengan kebergantungan pada Tuhan dan bukan pada kekayaan atau kemampuan sendiri adalah jalan menuju kehidupan yang penuh makna dan tujuan yang kekal. Kesombongan dan kesenangan dalam perkataan kita sendiri hanya akan menjauhkan kita dari kebijaksanaan yang sejati.

👉🏼 Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita akan kefanaan hidup manusia dan kebodohan mengandalkan kekayaan atau kekuatan diri sendiri. Kegemilangan duniawi tidak dapat menyelamatkan seseorang dari kehancuran, dan mereka yang mempercayai diri sendiri akan menghadapi nasib yang sama seperti ciptaan lainnya. Kita diajak untuk hidup dengan kesadaran akan kekekalan, tidak bergantung pada hal-hal duniawi yang fana, tetapi menaruh pengharapan dan kepercayaan kita sepenuhnya kepada Tuhan. Apakah respon kita hari ini...???


You are the revivalist...! 
#SpreadRevival #GreaterMovement 

Tuhan Memberkati...!

In His Majestic service,

†_=ShErKaRL KuGaN=_†
TFGM's Daily Devotion 
http://sherkarl.blogspot.com

** Selain daripada membaca renungan ini, saya menyarankan agar anda juga mengkaji, merenungkan serta menggali lebih dalam Firman Tuhan. Jika kamu diberkati lewat perkongsian ini, maka jadilah saluran berkat bagi mereka yang lain dengan mengongsikan berkat ini.**

No comments: