🍳 🍳 🍉 🍆 🍇 🍈 🍐 🍑 🍄 🍎 🍏 🍌 🍦 🍧 🍨 🌭 🍟 🍔 🥓 🍱 🍣
REVIVAL : Thought in his heart
Esther 6:6 So Haman came in, and the king asked him, "What shall be done for the man whom the king delights to honor? " Now Haman thought in his heart, "Whom would the king delight to honor more than me? "
Ester 6:6 (TB) Setelah Haman masuk, bertanyalah raja kepadanya: "Apakah yang harus dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya?" Kata Haman dalam hatinya: "Kepada siapa lagi raja berkenan menganugerahkan kehormatan lebih dari kepadaku?"
Shalom dan salam Revival kepada saudara dan saudari sekalian. Hari yang ke #220. Tahukah anda bahawa kesombongan manusia memperdayakan diri sendiri? Haman menarik kesimpulan bahwa dirinyalah orang kesayangan yang dimaksud, dan kerana itu ia menentukan ungkapan-ungkapan penghormatan tertinggi yang dapat dianugerahkan sekaligus kepada seorang bawahan. Hatinya yang angkuh sedang berpikir saat ini, “Kepada siapa lagi raja lebih berkenan memberi penghormatan selain kepadaku? Tiada yang layak mendapatkannya selain aku,” pikir Haman, “tidak ada pula yang mempunyai kemungkinan begitu besar untuk mendapatkannya.” Lihatlah betapa kesombongan manusia memperdayai diri mereka sendiri.
🍞 ☕ Kitab ini menceritakan kisah Ester, seorang ratu Yahudi di Persia, dan bagaimana dia menyelamatkan bangsanya dari rencana jahat Haman, seorang pejabat tinggi kerajaan yang berencana memusnahkan orang Yahudi. Ayat ini terjadi ketika raja Ahasyweros, tanpa menyebut nama, bertanya kepada Haman apa yang harus dilakukan untuk menghormati seseorang yang raja berkenan kepadanya. Haman, yang sombong dan angkuh, dengan cepat menganggap bahwa raja sedang berbicara tentang dirinya.
1. Kesombongan Haman:
Haman segera mengira bahwa raja ingin menghormati dia. Ini menunjukkan betapa sombongnya Haman dan bagaimana dia menganggap dirinya sangat penting. Kesombongan Haman menjadi jelas ketika dia langsung menganggap dirinya sebagai penerima kehormatan tersebut.
2. Kebijaksanaan Raja Ahasyweros:
Raja Ahasyweros dengan cerdik tidak menyebutkan nama orang yang akan dihormati. Ini menunjukkan kebijaksanaan dan kehati-hatian raja dalam menangani situasi. Raja ingin mendapatkan pendapat Haman tanpa mempengaruhi pikirannya dengan menyebutkan nama Mordekhai, orang yang sebenarnya ingin dihormati raja.
3. Ironi dalam Narasi:
Ayat ini mengandung unsur ironi, kerana Haman berpikir dia akan dihormati, padahal kenyataannya, raja berbicara tentang Mordekhai, orang yang dibenci Haman. Ironi ini menambah jalan cerita dan menunjukkan bagaimana kesombongan dan prasangka dapat menyesatkan seseorang.
📝Apa yang dapat kita pelajari dan aplikasikan ke dalam kehidupan kita?
✅ Hindari Kesombongan:
Kesombongan dapat membuat seseorang buta terhadap kenyataan dan menyebabkan kesalahpahaman yang serius. Kita harus belajar untuk bersikap rendah hati dan tidak cepat menganggap diri kita lebih tinggi atau lebih penting daripada orang lain.
✅ Berhati-hati dalam Penilaian:
Raja Ahasyweros menunjukkan bahwa penting untuk berhati-hati dalam membuat keputusan dan dalam cara kita bertanya atau berkomunikasi. Sebelum membuat asumsi atau mengambil tindakan, kita harus memastikan bahwa kita memiliki informasi yang tepat dan lengkap.
✅ Menghargai Orang Lain:
Ayat ini juga mengajarkan kita untuk menghargai orang lain dan mengakui kontribusi mereka. Mordekhai, yang menyelamatkan raja dari konspirasi, akhirnya dihormati kerana jasanya. Menghargai orang lain dan pengorbanan mereka adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat dan saling menghormati.
👉 Dengan memahami dan menerapkan pembelajaran dari ayat ini, kita dapat menghindari jebakan kesombongan, menjadi lebih bijaksana dalam membuat keputusan, dan lebih menghargai kontribusi orang lain dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana dengan kita? Apakah respon kita hari ini?
You are the revivalist...!
#SpreadRevival #GreaterMovement
Tuhan Memberkati...!
In His Majestic service,
†_=ShErKaRL KuGaN=_†
TFGM's Daily Devotion
http://sherkarl.blogspot.com
** Selain daripada membaca renungan ini, saya menyarankan agar anda juga mengkaji, merenungkan serta menggali lebih dalam Firman Tuhan. Jika kamu diberkati lewat perkongsian ini, maka jadilah saluran berkat bagi mereka yang lain dengan mengongsikan berkat ini.**
No comments:
Post a Comment