Friday, May 24, 2024

Revival : The Lord forbid

Sajian makanan rohani yang lazat dan enak yang disediakan untuk kita semua. Ayuh kita menjamu selera bersama sajian surgawi ini.
🍳 🍳 🍉 🍆 🍇 🍈 🍐 🍑 🍄 🍎 🍏 🍌 🍦 🍧 🍨 🌭 🍟 🍔 🥓 🍱 🍣



Revival : The Lord forbid


1 Samuel 24:6  And he said to his men, "The LORD forbid that I should do this thing to my master, the LORD’S anointed, to stretch out my hand against him, seeing he is the anointed of the LORD. "

1 Samuel 24:6 (TB)  (24-7) lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."


Shalom dan salam Revival kepada saudara dan saudari sekalian. Hari yang ke #145. Tahukah anda bahawa kita tidak seharusnya melakukan hal-hal yang buruk dan jahat terhadap orang yang diurapi Tuhan? Walaupun orang itu jahat, biarlah itu urusan untuk melakukan apa-apa terhadap orang itu. Jangan saja kita yang ingkar perintah Tuhan dan melakukan kejahatan terhadap orang yang diurapi Tuhan.


🍞 ☕ Frasa ini hanya mengacu kepada Saul dalam penugasannya sebagai raja Israel; ini tidak berarti bahwa saat ini dia diurapi Roh Kudus. Daud tidak menerima perintah dari Allah untuk menyingkirkan Saul dari takhta melalui pembunuhan. Ayat ini sama sekali tidak menjadi dasar untuk tidak mendisiplin atau tidak melawan pemimpin-pemimpin gereja yang gagal secara moral atau yang meninggalkan ajaran Firman Allah. Para pemimpin semacam itu harus disingkirkan dari kedudukan mereka. Tetapi yang menyingkirkan mereka adalah Tuhan sendiri. Lagi pula, para pemimpin gereja tidak boleh memakai ayat-ayat ini untuk menyatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas perilaku mereka pada sesama pemimpin atau pada tubuh Kristus. Daud memotong punca jubah Saul, tetapi segera menyesal telah melakukan hal ini. Kemudian berdebar-debarlah hati Daud kerana hal itu. Daud boleh saja membunuh Saul, tetapi dia tidak melakukannya. Kendati tindakannya ini tidaklah melukai Saul, dan hanya memberi Daud suatu bukti bahwa ia punya kuasa untuk membunuhnya, namun, kerana hal itu merupakan suatu penghinaan terhadap martabat Saul sebagai seorang raja, maka ia menyesal seharusnya tidak melakukannya. Perhatikanlah, sungguh baik untuk memiliki hati yang mengecam kita atas dosa-dosa yang kelihatan kecil sekalipun. Hal tersebut merupakan suatu tanda bahwa hati nurani kita sadar dan lembut, dan akan menjadi sarana untuk mencegah dosa-dosa yang lebih besar.

👉 Banyak orang yang juga seperti Saul, begitu ketakutan terhadap orang-orang yang dianggap berpotensi merebut kedudukannya. Orang-orang yang berkecimpung dalam dunia pelayanan pun tak terlepas dari ketakutan seperti itu. Oleh itu, biarpun seorang pemimpin itu tidak benar kehidupannya, janganlah kita mau melakukan hal-hal yang jahat terhadap dia. Biar itu Tuhan yang uruskan. Setelah kita menegur dan mendisiplinkan mereka, jika tidak mau mendengar, maka biar Tuhan yang uruskan mereka. Bagaimana dengan kita? Adakah kita pernah mengalami hal yang sama seperti Daud? Apakah respon kita hari ini...?


You are the revivalist...! 
#SpreadRevival #GreaterMovement 

Tuhan Memberkati...!

In His Majestic service,

†_=ShErKaRL KuGaN=_†
TFGM's Daily Devotion 
http://sherkarl.blogspot.com

** Selain daripada membaca renungan ini, saya menyarankan agar anda juga mengkaji, merenungkan serta menggali lebih dalam Firman Tuhan. Jika kamu diberkati lewat perkongsian ini, maka jadilah saluran berkat bagi mereka yang lain dengan mengongsikan berkat ini.**

No comments: