Thursday, April 13, 2023

Revival : Regrets

Sajian makanan rohani yang lazat dan enak yang disediakan untuk kita semua. Ayuh kita menjamu selera bersama sajian surgawi ini.
🍳 🍳 🍉 🍆 🍇 🍈 🍐 🍑 🍄 🍎 🍏 🍌 🍦 🍧 🍨 🌭 🍟 🍔 🥓 🍱 🍣



Revival : Regrets 


Luke 23:47 So when the centurion saw what had happened, he glorified God, saying, "Certainly this was a righteous Man! "

Lukas 23:47 (AVB) Ketua tentera yang menyaksikan apa yang telah terjadi memuji Allah, “Sesungguhnya, orang ini orang yang benar.”



Shalom dan salam Revival kepada saudara dan saudari sekalian. Hari yang ke #104. Tahukah anda bahawa penyesalan itu bagus namun apakah ertinya sesudah Yesus disalibkan? Dalam menjalani kehidupan ini barangkali kita pernah mengambil keputusan yang keliru sehingga menimbulkan penyesalan dalam diri. Penyesalan yang tertinggal jauh dalam dasar jiwa. Penyesalan yang membuat kita menarik nafas dalam dan menitikkan air mata. Benarkah, penyesalan itu sudah terlambat untuk diperbaiki?


🍞 ☕ Kepala pasukan yang berkuasa atas para penjaga sangat tersentuh dengan semua yang dilihatnya. Dia seorang Romawi, seorang bukan-Yahudi, seorang yang asing dengan perkara penghiburan bagi Israel. Namun, ia memuliakan Allah. Dia belum pernah menyaksikan contoh kuasa ilahi yang benar-benar menakjubkan seperti itu, sehingga Ia pun memakai kesempatan itu untuk menyembah Allah sebagai Yang Maha Kuasa. Kerana itulah, ia memberi kesaksian mengenai Dia yang telah menderita dengan sabar itu: "Sungguh, orang ini adalah orang benar, dan Dia tidak layak dihukum mati." Cara nyata Allah dalam memperlihatkan kuasa-Nya untuk memuliakan Kristus saat itu adalah bukti kuat mengenai ketidakbersalahan Kristus. Dalam Injil Matius dan Markus, kesaksian kepala pasukan itu lebih jauh lagi: Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah. Tetapi inti dan maknanya sama saja. Sebab, jika Kristus itu adalah orang benar, maka Ia pasti tidak berdusta sewaktu Ia mengaku bahwa Dia adalah Anak Allah, sehingga kesaksian-Nya mengenai diri-Nya sendiri itu harus diakui, sebab jika tidak begitu, Kristus pasti tidak akan disebutnya sebagai orang benar.

👉🏼 "Ya, Bapa ke dalam tangan-Mu Ku serahkan nyawa-Ku". Seruan itu menyedarkan kepala pasukan dan orang banyak yang datang untuk melihat penyaliban. Kepala pasukan memuliakan Allah, orang banyak pulang sambil memukul-mukul diri mereka sebagai tanda penyesalan, sedangkan orang-orang terdekat Yesus berdiri dan melihat semua kejadian itu dari jauh. Penyesalan yang terlambat? Tidak dapat diperbaiki lagi? Dari perspektif manusia, ya! Akan tetapi, jangan lupa, Allah memegang kendali. Justru kematian Kristus merupakan momen kepastian bahwa kuasa dosa sudah dikalahkan. Yang penting ialah bahwa setelah menyesal harus ada pertobatan, dan penyerahan diri kepada Allah. Bagaimana dengan kita? Apakah respon kita hari ini...?


You are the revivalist...! 
#SpreadRevival #GreaterMovement 

Tuhan Memberkati...!

In His Majestic service,

†_=ShErKaRL KuGaN=_†
TFGM's Daily Devotion 
http://sherkarl.blogspot.com

** Selain daripada membaca renungan ini, saya menyarankan agar anda juga mengkaji, merenungkan serta menggali lebih dalam Firman Tuhan. Jika kamu diberkati lewat perkongsian ini, maka jadilah saluran berkat bagi mereka yang lain dengan mengongsikan berkat ini.**

No comments: