Tuesday, January 7, 2020

Revival : Beware of Covetousness

Sarapan pagi yang lazat dan enak yang disediakan untuk kita semua. Ayuh kita menjamu selera bersama sajian surgawi ini.
🍳 🍳 🍉 🍆 🍇 🍈 🍐 🍑 🍄 🍎 🍏 🍌 🍦 🍧 🍨 🌭 🍟 🍔 🥓 🍱 🍣


Revival : Beware of Covetousness 

Luke 12:15  And He said to them, "Take heed and beware of covetousness, for one’s life does not consist in the abundance of the things he possesses."

Lukas 12:15 (TB)  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Shalom dan salam Revival kepada saudara dan saudari sekalian. Hari yang ke #7. Tahukah anda bahawa ketamakan adalah sesuatu yang berbahaya? Menjadikan keuntungan dan kekayaan duniawi hasrat dari kehidupan adalah kesalahan fatal yang memimpin kepada kerugian kekal. Kata Yunani untuk ketamakan adalah "pleonexia" yang secara harfiahnya berarti kehausan untuk memiliki lebih banyak. Tamak bukan menunjuk kepada hal mencukupi kebutuhan pribadi dan keluarga. Akan tetapi, sementara kita bekerja untuk mencukupi kebutuhan kita, kita pun harus menjadi kaya terhadap Allah dengan cara mencari dahulu Kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya.

☕ 🍞 Masing-masing kita harus memperhatikan peringatan Yesus dan menyelidiki diri apakah ada sifat mementingkan diri dan tamak di dalam hati kita. Orang kaya di perumpamaan itu disebut sebagai orang bodoh. Ia bodoh bukan kerana tidak pandai mengelola hartanya. Buktinya ia sangat berkelimpahan. Ia sukses besar dalam usaha pertaniannya. Kebodohannya hanya satu, tetapi fatal, yaitu menganggap wang adalah segala-galanya. Ia menganggap bahawa dengan kekayaan yang ia miliki, hidupnya akan terjamin sampai tujuh turunan. Orang kaya ini disebut bodoh kerana sama sekali tidak memperhitungkan Allah dalam hidupnya. Melalui perumpamaan ini Yesus ingin menyampaikan bahawa kepenuhan hidup manusia tidak terletak pada kelimpahan harta yang dimilikinya; tidak “tergantung” pada kekayaan seseorang. Mereka yang menyandarkan kebahagiaan serta kepenuhan makna hidupnya pada kekayaan - dan bukan kepada Tuhan—adalah orang-orang bodoh, kerana kekayaan tidak memperpanjang umur—Tuhanlah yang menentukannya dan  dengan demikian seseorang justru tidak menjadi kaya di hadapan Allah.

Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan. Awasilah dirimu, jagailah hatimu baik-baik, jangan sampai sikap tamak merasuki hatimu itu, dan peliharalah dirimu, balutlah hatimu dengan Firman Tuhan agar jangan sampai ketamakan menguasai dan memerintah di sana. Ketamakan adalah dosa yang harus terus kita waspadai, dan oleh sebab itu kita harus sering diperingatkan. Alasan mengapa kita harus bersikap waspada terhadap ketamakan kerana hidup manusia tidak tergantung pada kekayaan yang dimilikinya. Artinya, kebahagiaan dan kesenangan kita tidak bergantung pada kepemilikan atas kekayaan yang melimpah di dunia ini. Tetapi kebergantungan kita adalah sepenuhnya Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus adalah sumber kehidupan kita semua. Memang kita perlukan wang, namun wang, harta dan kekayaan bukanlah semuanya. Kerana ketamakan, manusia sanggup melakukan apa saja supaya dia mendapatkan apa yang dia mau. Bagaimana dengan anda..? Apakah respon anda hari ini...?

You are the revivalist...! 
#SpreadRevival #GreaterMovement 

Tuhan Memberkati...!

In His Majestic service,

†_=ShErKaRL KuGaN=_†
TFGM's Daily Devotion 
http://sherkarl.blogspot.com

** jika kamu diberkati lewat perkongsian ini, maka jadilah saluran berkat bagi mereka yang lain dengan mengongsikan berkat ini.**

No comments: