Saturday, February 8, 2020

Revival : The Word dwelt amongst humans

Sarapan pagi yang lazat dan enak yang disediakan untuk kita semua. Ayuh kita menjamu selera bersama sajian surgawi ini.
🍳 🍳 🍉 🍆 🍇 🍈 🍐 🍑 🍄 🍎 🍏 🍌 🍦 🍧 🍨 🌭 🍟 🍔 🥓 🍱 🍣


Revival : The Word dwelt amongst humans

John 1:14  So the Word became human and made His home among us. He was full of unfailing love and faithfulness. And we have seen His glory, the glory of the Father's one and only Son.

Yohanes 1:14 (TB)  Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.


Shalom dan salam Revival kepada saudara dan saudari sekalian. Hari yang ke #39. Tahukah anda bahawa Firman diam di antara kita? Kristus, Allah yang kekal itu menjadi manusia. Kemanusiaan dan keilahian berpadu di dalam diri-Nya. Dengan merendahkan diri-Nya Ia memasuki hidup kemanusiaan dengan segala keterbatasan dari pengalaman manusia. Yohanes mempertegaskan kembali bahawa Yesus tidak dikenal oleh dunia dan ditolak oleh umat-Nya sendiri. Dari sejak dilahirkan sampai akhir hayat-Nya, Yesus terus menerus ditolak. Tetapi puji Tuhan! Yesus Kristus datang tidak bergantung pada respons penolakan atau penerimaan, kerana Dia datang justru untuk menerima manusia dalam rencana penyelamatan Allah.

☕ 🍞 Ada dua hal yang menarik perhatian saya untuk mempelajari serta memahami lebih dalam lagi tentang petikan ini. 

1. Firman itu telah menjadi manusia
♥️  Pernyataan ini mengungkapkan inkarnasi Kristus dengan lebih jelas daripada apa yang sudah dikatakan sebelumnya. Sebelumnya, dengan hadirat ilahi-Nya Ia selalu ada di dalam dunia, dan dengan nabi-nabi-Nya Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya. Tetapi sekarang, saat waktunya sudah genap, Ia diutus dengan cara yang berbeda, Ia lahir dari seorang perempuan. Ini menunjukkan bukan hanya bahwa Ia benar-benar dan sungguh-sungguh manusia, melainkan juga bahwa Ia membuat diri-Nya tunduk pada segala kesengsaraan dan penderitaan manusia. Ia telah menjadi daging, bagian yang paling hina dari manusia. Daging berbicara tentang manusia yang lemah, dan Dia disalibkan oleh karena kelemahan. Daging berbicara tentang manusia yang fana dan akan mati. Ketika menjadi daging, Ia tidak berhenti menjadi Firman Allah.

2. Diam di antara kita
♥️ Setelah mengambil rupa dan sifat manusia, Ia menempatkan diri-Nya pada tempat dan keadaan manusia-manusia yang lain. Firman bisa saja menjadi manusia dan diam di antara para malaikat. Namun tidak demikian halnya dengan Dia. Setelah mengambil tubuh yang sama dengan tubuh kita, di dalam tubuh itu pula Ia datang dan berdiam di dunia yang sama dengan kita. Ia diam di antara kita, kita yang adalah cacing-cacing di bumi, kita yang sama sekali tidak dibutuhkan-Nya, kita yang tidak dapat memberi-Nya manfaat apa-apa, kita yang cemar dan bejat, dan yang telah memberontak terhadap Allah. Tuhan Allah datang dan diam bahkan di antara para pemberontak. Ia tinggal di antara manusia yang berdosa namun Ia tidak melakukan dosa tetapi memikul dosa manusia di kayu Salib.

Daging berbicara tentang manusia yang tercemar oleh dosa, dan Kristus, meskipun sepenuhnya kudus dan tidak jahat, tampil serupa dengan daging yang dikuasai dosa, dan dibuat menjadi dosa kerana kita. Tuhan Yesus menjadi sama seperti kita dengan segala kelemahan daging namun Dia tidak berdosa. Saat Yesus ada di dunia, Dia ditolak dan tidak diterima. Saat Yesus sudah kembali ke surga, masih lagi ada yang menolak Dia tidak menerima-Nya. TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Bagaimana dengan anda...? Sudahkah anda memakai kesempatan yang ada untuk mengenal Firman Tuhan? Apakah respon anda hari ini?

You are the revivalist...! 
#SpreadRevival #GreaterMovement 

Tuhan Memberkati...!

In His Majestic service,

†_=ShErKaRL KuGaN=_†
TFGM's Daily Devotion 
http://sherkarl.blogspot.com

** Jika kamu diberkati lewat perkongsian ini, maka jadilah saluran berkat bagi mereka yang lain dengan mengongsikan berkat ini.**

No comments: