Wednesday, January 9, 2019

Revival : Passing the spiritual baton

Sarapan pagi yang lazat dan enak yang disediakan untuk kita semua. Ayuh kita menjamu selera bersama sajian surgawi ini.
🍳 🍳 🍉 🍆 🍇 🍈 🍐 🍑 🍄 🍎 🍏 🍌 🍦 🍧 🍨 🌭 🍟 🍔 🥓 🍱 🍣



Revival : Passing the spiritual baton



1 Chronicles 22:11  Now, my son, may the LORD be with you; and may you prosper, and build the house of the LORD your God, as He has said to you.

1 Tawarikh 22:11 (TB)  Maka sekarang, hai anakku, TUHAN kiranya menyertai engkau, sehingga engkau berhasil mendirikan rumah TUHAN, Allahmu, seperti yang difirmankan-Nya mengenai engkau.



Shalom dan salam Revival kepada saudara dan saudari sekalian. Hari yang ke #9. Tahukah anda bahawa kita harus serahkan baton kerohanian kepada generasi penerus kita? Sekalipun Daud tidak diizinkan membangun bait suci, dengan setia ia mempersiapkan pembangunannya. Perhatiannya bukan hanya untuk bait suci, tetapi juga bagi putranya Salomo, yang akan mengawasi projek itu. Terutama sekali, Ia mengarahkan putranya untuk menaati perintah-perintah Allah dengan tekun dan mencari Tuhan dengan segenap hati dan jiwa. Ketika merasa dirinya sudah berada di akhir usia, orang tua biasanya akan menyampaikan wasiat kepada anak-anaknya. Dan biasanya pula, wasiat itu berkenaan dengan harta yang diwariskan kepada anak-anaknya. Berbeza dengan Daud, kerana tak memenuhi syarat untuk membangun Bait Suci, Daud mewariskan kerinduan dan tugas mulia itu kepada anaknya, Salomo. Meskipun tugas sudah diwariskan, Daud tidak tinggal diam. Dia turut ikut mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pembangunan Bait Tuhan. Bahan-bahan daripada kualiti yang terbaik dan dalam jumlah yang tak terhitung, dipersiapkan oleh Daud. Daud juga mempersiapkan tukang-tukang untuk mengerjakan Bait Allah itu. Tak cukup hanya itu, Daud meminta para pembesar Israel untuk memberikan dukungan kepada Salomo dalam pekerjaan besar itu. Namun ada hal yang lebih penting daripada itu. Bagi Daud, pekerjaan suci itu hanya dapat dilakukan apabila Salomo hidup dekat Allah. Tanpa Allah, Salomo tak akan memiliki kekuatan untuk membangun Bait Suci sesuai keinginan Allah.

☕ 🍞 Kehidupan kita seharusnya menjadi teladan yang baik kepada anak-anak kita. Anak-anak kita serta generasi penerus kita harus mewarisi kehidupan rohani yang saleh daripada kita dan mereka harus meneruskan serta melakukan apa yang telah mereka warisi daripada kita. Dengan demikian mereka tidak akan berpaling daripada Tuhan dan mengikut "tuhan" lain. Daud memberikan tanggungjawab kepada Salomo untuk meneruskan pembinaan Bait Suci kerana Daud tidak diizinkan oleh Tuhan disebabkan oleh kehidupannya. Hukuman Allah tidak membuatkan dia meninggalkan Tuhan atau tawar hati untuk mempersiapkan pembangunan Bait Allah. Walaupun bukan dirinya yang direstui Tuhan sebagai pembangun Bait Allah, Daud memiliki jasa besar di dalamnya kerana dialah yang menyiapkan segala keperluan dasarnya. Hingga pada akhirnya tercetuslah satu kerelaan penyerahan estafet kepemimpinan kepada anaknya Salomo dengan kalimat, "Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari Tuhan, Allahmu. Mulailah mendirikan tempat kudus Tuhan, Allah, supaya tabut perjanjian Tuhan dan perkakas kudus Allah dapat dibawa masuk ke dalam rumah yang didirikan bagi nama Tuhan".

Pada akhir kehidupan kita, apakah pesanan, atau nasihat yang kita berikan kepada anak-anak kita? Mereka harus dipertanggungjawabkan untuk meneruskan legasi atau warisan kerohanian yang akan kita tinggalkan. Itulah baton yang akan serahkan kepada mereka supaya mereka terus membina kehidupan kerohanian mereka di atas dasar firman Tuhan yang teguh. Bagaimana dengan anda? Apakah warisan yang anda perturunkan kepada anak-anak anda? Apakah respon anda hari ini....?


You are the revivalist...!
#SpreadRevival

Tuhan Memberkati...!

In His Majestic service,

†_=ShErKaRL KuGaN=_†
TFGM's Daily Devotion
http://sherkarl.blogspot.com

** jika kamu diberkati lewat perkongsian ini, maka jadilah saluran berkat bagi mereka yang lain dengan mengongsikan berkat ini.**

No comments: